JAWO POTE

Penulis dan Foto: Jefri Davidson Amakia

Foto: Jefri Davidson Amakia

Foto: Jefri Davidson Amakia

JAWO POTE

Penulis: Jefri Davidson Amakia | 28 Oktober 2021

Ia adalah pemuda asli Sodan yang saya kenal sejak memulai program Hakola Humba di kampung halamannya pada 2019 lalu. Ia sering dipanggil Budi, nama yang mulai disematkan kepadanya ketika bersekolah dahulu. Menurut teman SD-nya, ia sering menyebutkan dan menulis kata “Budi” saat pelajaran membaca di sekolah, baik di buku ataupun di tempat lain yang ia temui di sekolah maupun di luar sekolah. “Ini Budi… Ini Bapak Budi…" dan seterusnya. Dari situlah ia sering disapa dengan Budi. 


“Saya tidak perlu merantau. Saya tinggal di kampung juga, saya bisa makan,” begitu kata Budi ketika banyak teman seumurannya yang memilih merantau. Ia mulai bertani sejak putus sekolah di kelas IV SD. Ia belajar bertani langsung dari kedua orang tuanya hingga saat ini di usia 29 tahun, ia telah memiliki sepetak sawah yang ia kelola sendiri. Sawah yang dibeli dari usahanya beternak babi itu menghasilkan sekitar dua ton padi saat panen tahun lalu.


Budi selalu aktif mendukung tim Hakola Humba sejak awal. Darinya kami mendapatkan pengetahuan mengenai bahasa, adat, persoalan kampung, pemetaan tokoh-tokoh penting di Sodan dan sekitarnya, dan lain-lain. Ia juga sering menjadi narasumber ketika ada peneliti atau tamu yang datang ke Kampung Sodan. 


Budi yang menggerakkan pemuda Sodan untuk terlibat membangun Uma Hakola, mengajak pemuda ikut pelatihan, belajar peternakan dan pertanian yang kami usung bersama dalam program Hakola Humba. Ia juga diandalkan untuk acara adat, mulai dari pukul gong, membangun rumah adat, kegiatan kolektif seperti kelompok tanam, kelompok kumpul tangan pernikahan adat, serta ritual lainnya. Ia selalu menjadi penyambung lidah Bapak Rato untuk pemuda di Sodan agar berkontribusi mengisi ruang yang menjadi tanggung jawab pemuda. 


Begitulah sepatas dan selayaknya menjadi pemuda-pemudi Indonesia: memulai dari hal kecil untuk menjadi besar dan berguna bagi komunitas, nusa, dan bangsa. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer, “Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri.”  


Selamat Hari Sumpah Pemuda!