Kedukuri
Penulis dan Foto: Fadilla M. Apristawijaya
Kedukuri
Penulis: Fadilla M. Apristawijaya | 23 Juli 2022
Hari itu, Kamis, 21 Juli 2022. Pukul 7.00 pagi, Kedukuri yang sudah duduk di kelas sepuluh itu sebenarnya sudah berjalan menuju sekolah. Namun, warga kampungnya tampak sibuk sambil bergembira mempersiapkan berbagai macam jala, mulai dari yang cara pakainya diserok hingga yang dibentangkan. Masing-masing memiliki nama berbeda. Tekadnya untuk ke sekolah pun luluh melihat suka cita keluarga dan tetangganya yang bersiap mengikuti acara Magowo.
Dengan membawa ketupat sebagai bekal makan siang, warga berangkat menuju muara sungai untuk mengambil ikan, belut, kepiting, dan protein lainnya. Hasil tangkapan itu akan dinikmati dengan ketupat di pinggir muara yang menghadap ke Samudra Hindia. Sebagian sisanya tentu akan dibawa pulang untuk keluarga di rumah.
Acara diawali dengan datangnya Rato ke muara mendahului warga. Setelah Rato memberikan tanda, semua warga dapat turun ke sungai. Saat itulah, dengan penuh gembira, Kedukuri bergabung dengan orang tuanya, tetangganya, teman-temannya, serta semua warga tua dan muda, perempuan dan laki-laki, untuk mencari ikan dan lainnya.
Ada ikan kecil yang durinya berbahaya, ada belut yang licin, ada yang bisa mengembang, ada yang dapat melompat, ada yang besar, dan banyak yang kecil. Mengambil ikan tidak harus sendiri. Di muara, semuanya saling bantu. Mereka yang tidak membawa jala harus menggunakan tangan. Semua hasil tangkapan disimpan di dalam kaleku, kantong sederhana dari anyaman pandan hutan. Kaleku diikatkan di pinggang masing-masing orang. Kedukuri juga mengikat kaleku di pinggangnya.
Hari itu, Kedukuri tidak sekolah. Masih banyak lagi anak-anak Lamboya lainnya yang juga tidak ke sekolah, malahan menghabiskan waktunya di muara. Namun, bukan berarti mereka tidak belajar. Kedukuri masih harus berlatih melempar jala.
Magowo bagi Orang Lamboya dilakukan hanya pada masa Wulla Kaba dan Wulla Padu, setelah alam memberikan tanda surutnya air muara. Magowo dilakukan dengan penuh gembira, dengan semangat kebersamaan dan berbagi. Di muara ini, berkumpul warga dari berbagai desa di Lamboya, Sumba Barat. Termasuk Kedukuri yang tinggal di Kampung Sodan.
Selamat Hari Anak Nasional!